468x60 Ads

29
Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

Ring of fire in word

0 komentar



[edit]Mexico

Volcanoes of Mexico are related to subduction of the Cocos and Rivera plates to the east, which has produced large explosive eruptions. Most active volcanoes in Mexico occur in the Trans-Mexican Volcanic Belt, which extends 900 kilometres (559 mi) from west to east across central-southern Mexico. A few other active volcanoes in northern Mexico are related to extensional tectonics of the Basin and Range Province, which split the Baja California peninsula from the mainland.[12] Popocatépetl lies in the eastern half of the Trans-Mexican Volcanic Belt, which is the second highest peak in Mexico after the Pico de Orizaba. It is one of most active volcanoes in Mexico, having had more than 20 major eruptions since the arrival of the Spanish in 1519. The 1982 eruption of El Chichónkilled about 2,000 people who lived near the volcano. It created a 1 kilometre (1 mi) wide caldera that filled with an acidic crater lake. Prior to 2000, this relatively unknown volcano was heavily forested and of no greater height than adjacent non-volcanic peaks.[12]

[edit]United States


Area of the Cascadia subduction zone, including the Cascade Volcanic Arc (red triangles)
In the western United States lies the Cascade Volcanic Arc. It includes nearly 20 major volcanoes, among a total of over 4,000 separate volcanic vents including numerousstratovolcanoesshield volcanoeslava domes, and cinder cones, along with a few isolated examples of rarer volcanic forms such as tuyas. Volcanism in the arc began about 37 million years ago, however, most of the present-day Cascade volcanoes are less than 2,000,000 years old, and the highest peaks are less than 100,000 years old. It formed by subduction of the Gorda and Juan de Fuca plates at the Cascadia subduction zone. This is a 680 mi (1,090 km) long fault, running 50 mi (80 km) off the west-coast of the Pacific Northwest from northern California to Vancouver IslandBritish Columbia. The plates move at a relative rate of over 0.4 inches (10 mm) per year at a somewhat oblique angle to the subduction zone.
Because of the very large fault area, the Cascadia subduction zone can produce very large earthquakes, magnitude 9.0 or greater, if rupture occurred over its whole area. When the "locked" zone stores energy for an earthquake, the "transition" zone, although somewhat plastic, can rupture. Thermal and deformation studies indicate that the locked zone is fully locked for 60 kilometers (about 40 miles) down-dip from the deformation front. Further down-dip, there is a transition from

Ring of fire di Indonesia

0 komentar



Mount Merapi in Central Java.
A chart with the heading "Major Volcanoes of Indonesia (with eruptions since 1900 A.D.)". Depicted below the heading is an overhead view of a cluster of islands.
Major volcanoes in Indonesia
The volcanoes in Indonesia are among the most active of the Pacific Ring of Fire. They are formed due tosubduction zones of three main active tectonic plates namely the Eurasian PlatePacific Plate, and the Indo-Australian Plate.[23] Some of the volcanoes are notable for their eruptions, for instance, Krakatau for its global effects in 1883, Lake Toba for its supervolcanic eruption estimated to have occurred 74,000 BP which was responsible for six years of volcanic winter, and Mount Tambora for the most violent eruption in recorded history in 1815. The eruption of Mount Tambora in 1815 caused wide spread harvest failures in Northern Europe, the Northeastern United States, and eastern Canada in 1816, which was known as the Year Without a Summer.
The most active volcanoes are Kelud and Mount Merapi on Java island which have been responsible for thousands of deaths in the region. Since AD 1000, Kelud has erupted more than 30 times, of which the largest eruption was at scale 5 on the Volcanic Explosivity Index, while Merapi has erupted more than 80 times. The International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior has named Merapi as a Decade Volcano since 1995 because of its high volcanic activity.

Definisi Mata Bor

0 komentar


Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi, berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara memberi beban pada mata bor.Bagian – bagian penting dari mata bor :shank: merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box connection pada bottom collar atau bit sub di bawah collar.Bit lugs : merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan cones.Cones : merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata bor.Fluid passageway (jets) : merupakan nozzle yang terdapat pada bottom untuk menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.Jenis-jenis mata bor :Drag BitDrag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor dengan gaya keruk dari blandenya. Pada masa yang lampau, biasanya untuk pemboran permukaan (spud in) dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini telah digeser oleh roller- cone bit. Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya lumpur yang keluar dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot blandernya, hal ini dimaksudkan agar blandenya tetap bersih pada waktu mengebor. Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi-formasi lunak dan plastik (lengket). Blande drag bit dibuat dari macam-macam baja paduan dan pada bagian muka (faced) yang keras umumnya diperkuat dengan tungsten carbide. Persoalan-persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah :lubang bengkoklubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge)balling (dilapisi padatan) pada pemboran formasi shaleLubang bengkok dapat dikurangi dengan pemakaian drill collar, sedang undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis, sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi dengan menggunakan jet nozzle pada balandenya.Roller-Cone (Rock Bit)Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh howard R. Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dilakukan untuk pemboran di lapangan minyak. Pada masing-masing terdapat gigi-gigi. Jika diperhatikan secara seksama maka bentuk gigi tersebut untuk setiap bit berbeda. Gigi yang panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya digunakan untuk formasi batuan lunak. Sedang gigi-gigi yang pendek dan rapat letaknya adalah digunakan untuk formasi medium hard atau hard (keras).Umumnya jumlah conner pada setiap bit adalah tiga, setiap cones mempunyai sumbu yang berbeda, setiap asnya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi dengan minimum pengaruh balling pada gigi-gigi tersebut.Roller cone bit ada dua macam :Steel tooth bit (Milled tooth bit)Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling banyak dipakai, dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan jalan menggiling/memotong conenya, sehingga menjadi gigi.Insert bit (Tungsten carbite bit)Gigi-gigi dibuat dari karbit tungsten yang tahan keausan. Biasanya mata bor jenis ini digunakan untuk menembus lapisan yang paling keras atau paling abrasif.Diamond BitPengeboran dengan diamond bit ini sifatnya bukan penggalian (pengerukan) dengan gigi berputar), tetapi diamond bit ini membor batuan berdasarkan penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi (carbite) sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak langsung antara intan-intan dengan formasi menyebabkan kerusakan yang cepat karena panas yang ditimbulkan. Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan merupakan zat padat yang sampai sekarang dianggap paling keras dan abrasif. Pada prakteknya diamond bit jarang/tidak selalu digunakan di lapangan. Keistimewaan dari diamond bit ini adalah mempunyai umur pemakaian yang relatif panjang (awet) sehingga mengurangi frekuensi roundtrip, dengan demikian biaya pemboran dapat biperkecil.


Specialized Down Hole ToolsSpecialized Down-Hole Tools merupakan peralatan khusus yang digunakan sebagai "bottom hole asembly" pada rangkaian pipa bor. Peralatan ini digunakan untuk mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung. Ada tiga jenis Specialized Down-Hole Tools, yaitu :StabilizerRotary reamersShock absorbes (shock subs)


StabilizerStabilizer digunakan sebagai "bottom hole assembly" untuk menjaga kestabilan bit dan drillcollar dalam lubang bor selama berlangsung operasi pemboran. Pada umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut :Untuk menungkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan memberikan WOB yang lebih besar pada drillcollar sehingga meningkatkan laju pemboran (penetration rate)Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada sambungan drillcollar.Untuk mencegah terjadinya 'well sticking". Stabilizer dapat menahan permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh didding lubang bor.Ada empat jenis stabilizer, yaitu :Non-rotary sleave type stabilizerSleave type rig repairable stabilizerReplaceable wear pid rig repairable stabilizerBlande stabilizer


Rotary ReamersRotary Reamers merupakan peralatan yang digunakan pada operasi pemboran terutama menjaga ukuran lubang bor atau untuk memperbesar ukuran lubang bor.Ada tiga jenis rotary reamers :3-point string type6-point bottom hole type3-point bottom hole type


Shock absorbersSering juga disebut "shock sub" merupakan peralatan yang diletakkan pada bagian bawah section drillcollar untuk mengurangi getaran dan kejutan yang ditimbulkan oleh "cutting section of the bit" ketika membor batuan keras, patahan dan selang-seling batuan keras lunak, hal ini mengurangi terjadinya kerusakan rangkaian pipa bor dan bahkan rignya sendiri.Fungsi utama shock absorbed adalah untuk mengurangi :patah lelah pada sambungan drillcollar dan drillpipebeban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi dan bearing (as), dankemungkinan kerusakan pada peralatan di permukaan.Hal ini dapat dicapai laju pemboran yang lebih cepat karena WOB dan RPM yang optimum dapat dicapai dan juga dapat memperpanjang umur pahat (bit).




PENGEBORAN LEPAS PANTAI

0 komentar





Pengeboran lepas pantai bisa dilakukan dengan 3 jenis "kendaraan" atau drilling rig, tergantung pada kedalaman air di tempat tsb:
a.Untuk kedalaman 7 - 15 ft (laut dangkal) biasanya dipakai rig jenis "swamp barge". Caranya yaitu dengan memobilisasi rig ke lokasi sumur, setelah itu rig "ditenggelamkan" dengan cara mengisi ballast tanksnya dengan air. Setelah rig "duduk" di dasar dan "spud can" nya nancep di dasar laut, baru proses pengeboran bisa dimulai. Untuk mencegah rig terdesak arus laut yang kadang2 kuat, biasanya posisi rig distabilkan dulu dengan cara mengikatkan rig pada tiang2 pancang di sekitarnya, sebab apabila tidak stabil dan posisi rig tergeser oleh arus, hal ini bisa bikin problem yang serius, terutama sumur.



Swap Barge (Tender Barge Rig)

West Triton (company: SEADRIL) location Vietnam

b. Untuk kedalaman 15 - 250 ft, biasanya digunakan jack-up rig (biasanya berkaki 3 atau 4, dan ada yang type independent legs dengan spud can di masing2 leg atau ada juga yang non-independent leg dengan type "mat foundation" seperti fondasi telapak). Kaki rig dengan type mat foundation ini biasanya dipakai di daerah2 laut yang mempunyai soft seabed (dasar laut yang empuk sehingga dengan kaki rig type mat amblesnya tidak terlalu dalam).
Rig type jack up bisa digunakan untuk ngebor sumur2 explorasi maupun development (pengembangan). Tahapan yang paling critical adalah pada saat rig move-in mendekati platform, karena rig harus mendekati platform pada jarak tertentu. Kalau kebablasan, rig bisa nabrak plarform dan bisa menyebabkan kerusakan yang significant. Jarak antara rig dan platform sudah ditentukan sesuai design agar rig floor dan derrick yang berada di cantilever deck itu bisa di geser2 (skidding) sehingga mencapai semua well slot yang ada di platform tsb. Satu platform bisa berisi 4, 6, 9, 12 atau lebih well slots tergantung besarnya platform. Untuk approaching platform tsb biasanya rig dipandu oleh 2 atau 3 towing boats, dan di-support dengan 2 atau 4 anchor yang ada di rig. Setelah rig dikunci pada final position, barulah kaki2 rig diturunkan dan diberi "beban awal" atau preload dengan cara mengisi tanki2 dengan air. Rig hull nya sendiri hanya dinaikkan sedikit di atas muka laut sampai kaki2 rig itu tidak ambles lagi pada saat 100% preload. Biasanya setelah 3 jam preload test dan rig stabil, "beban awal" itu dibuang dan rig bisa di jack-up sampai pada ketinggian tertentu untuk drilling mode position di atas platform. Di area BP West Java, leg penetration berkisar antara 25 - 50 ft untuk Arjuna dan Arimbi Field, akan tetapi di Bima Field (daerah Zulu dan sekitar kepulauan Seribu), leg penetrationnya bisa > 100ft karena seabednya yang sangat soft (empuk). Pada kasus deep leg penetration, sering repotnya nanti pada saat rig mau demobilisasi, karena kaki rig itu terperosok sedemikian dalam sehingga it takes time to get them out (biasanya lalu dibantu dengan jetting untuk "membebaskan kaki2 rig tsb).


Pic. Jack-Up Rig


Noble Linda Bossler (NOBLE DRILLING) locaton vietnam

c. Untuk laut dalam (>250 ft), digunakan drillships (floater) atau semi-submersible.
Drilling rig type floaters biasanya dipakai untuk ngebor sumur2 explorasi karena praktis rig jenis ini gak bisa "nempel" di platform untuk ngebor sumur2 development. Untuk rig jenis ini, biasanya dilengkapi dengan 8 anchor / jangkar, yang tersebar di sekeliling rig. Setelah rig berada di posisi sumur, semua jangkar di-deployed dan di "pretension" sampai dengan 300,000lbs untuk setiap jangkar. Bila jangkar tsb slip pada saat pretension, bisa ditambahkan "piggy back anchor" di belakang jangkar utama. Sama halnya dengan 'preloading' pada type rig jack up, 'pretension' selama mooring operations inipun sangat penting di lakukan pada rig jenis floaters agar nantinya rig benar2 stabil pada saat drilling mode. Selain itu, rig juga dilengkapi dengan "motion compensator" system untuk mengatasi masalah heave, pitch dan roll pada rig jenis floaters, sehingga posisi rig floor relative stabil terhadap lubang sumur at all times. Bahkan di rig2 modern dewasa ini, rig positioning sudah diatur secara computerized agar tetap stabil on position. Setelah semua urusan moving-in ini selesai, barulah Inul, eh...., rig siap untuk ngebor.
Semisubmersibel Rig
Deepwater Millenium (Transocean) at vietnam

sumber:http://victorwelding.blogspot.com

Rig Pengeboran

0 komentar


Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air,minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.
Rig pengeboran dapat berukuran:
  • Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi mineral
  • Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.
Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari pinggir pantai.
Pada umumnya RIG pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai daerah
  • RIG Darat : Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana, terdiri dari menara dan struktur penopang.
  • Rig Rawa : Biasa dikenal dengan sebuat "Swamp Barge". Untuk kelengkapan alat pengeboran sama dengan RIG darat, hanya saja menara dan sistem pengeboran ditempatkan di atas Ponton. Ponton ini akan duduk di dasar rawa saat operasi pengeboran berlangsung. Biasa beroperasi di perairan dengan kedalaman sekitar 5 M.
  • Jack Up Rig : Satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat naik dan turun untuk menopang struktur utama. RIG jenis ini biasa digunakan pada daerah dengan kedalaman sekitar 100 M atau kurang
  • Tender RIG : Sistem pengeboran dipasang pada platform. Tender RIG digunakan untuk membantu operasi pengeboran (pengangkatan pipa, strultur dll). Tender RIG akan menempel di platform saat operasi pengeboran berlangsung.
  • Semisubmersible RIG : Sesuai namanya, RIG semisub merupakan obyek terapung yang dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk mengebor daerah laut dalam (lebih dari 100 M).
  • Drill Ship : Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal. Digunakan untuk mengebor laut yang sangat dalam.

sumber":wikipedia.org

Macam-macam mata bor

0 komentar


Mata Bor (Olje Museum 8)

Jenis-jenis mata bor minyak
yang disimpan di Petroleum Museum Stavanger
Ternyata membor minyak membutuhkan macam-macam mata bor. Ini adalah contoh-contoh yang terpajang di Olje Museum Stavanger.

  1. Produksi Hycalog, 31 cm, untuk di gunakan di tanah yang empuk hingga ”medium”.
  2. Produksi Security, 31 cm, Type S84F untuk digunakan di tanah yang empuk hingga medium kekerasannya, seperti batu tanah liat.
  3. Produksi Hughes Christensen, Type S279P, besar 24 cm, biasa digunakan untuk lahan yang keras seperti kapur ”sandstone” dan tanah yang bersifat abrasive.
  4. Produksi Hughes Christensen, ATX447 HA, besar 24 cm, biasa digunakan untuk tanah yang empuk dan medium. Ini diangap mata bor yang memecahkan rekor dunia dengan menembus kedalaman 2736 meter ketika digunakan oleh Hydro (perusahaan minyak Norwegia), dengan kecepatan menembus tanah 47,5 meter per jam.
  5. Produksi: Hughes Tool Company, 22 cm, Type J1, dengan dua mata bor. Digunakan untuk formasi tanah yang empuk.
  6. Produksi Hughes Christensen, ukuran 22 cm, Type ATJ 1, Digunakan untuk lahan yang empuk dan bisa di bor dengan cepat.
  7. Produksi Hughes Christensen, ukuran 22 cm Type S225. Mata bor berlapis intan sintetis yang tahan temperatur tinggi. Digunakan untuk membor permukaan tanah yang keras.
  8. Produksi Hughes Tool Company, ukuran 22 cm, Type RG dengan mata untuk karbit. Digunakan untuk permukaan tanah yang medium hingga keras.
  9. Produksi Hughes Christensen, bermata bor intan, ukuran 15 cm, digunakan untuk ”core samplings in reservoir”.


Jenis-jenis mata bor minyak di Petroleum Museum
Stavanger


  • 10. Produksi Hughes Christensen, ukuran 61 cm, dengan mata bor bergigi untuk karbit, Type GTXC3MO3D.
  • 11. Produksi Hughes Tool Company, Type OSC-1GJ ukuran 66 cm, bermata bor baja.
  • 12. Produksi Hughes Christensen, ukuran 22 cm, Type ATJ 8bermata bor baja dan digunakan untuk menggali lahan yang medium hingga keras.
  • 13. Produksi Hughes Tool Company, type R1, ukuran 37 cm, digunakan untuk membor lahan yang empuk.

Deformasi Batuan

0 komentar



06AUG
Kali ini, saya akan memberikan informasi kepada temanteman seputar apa sih deformasi batuan itu. Bagi temen-temen yang ingin tahu, ayo masuk kesini !!!
Dua abad lalu, jarak antara sejumlah monumen-monumen survei di Yunani diukur dengan sangat akurat. Pada tahun 1988 team ilmiah mengukur kembali jarak-jarak tersebut, dan menemukan bahwa Yunani menjadi lebih panjang satu meter. Mereka juga mendapatkan bahwa Yunani sedang terpelintir (twisted), di bagian ujung sebelah Selatan, Pelponnesus, bergerak ke arah Baratdaya. Penyebab dari pemanjangan dan pelintiran ini adalah tektonik lempeng. Afrika bergerak ke utara, perlahan-lahan mendorong sebagian lantai dasar laut Mediteran ke bawah Yunani.
Gaya tektonik secara kontinu akan menekan, menarik, melengkungkan dan mematahkan batuan di litosfer. Sumber energi tektonik berasal dari energi panas bumi yang diubah menjadi energi mekanik oleh arus konveksi. Aliran konveksi tersebut sangat besar, batuan panas di dalam mesosfir dan astenosfir perlahan-lahan menyeret dan melengkungan litosfir secara kontinu yang akhirnya menyebabkan batuan terdeformasi. Deformasi batuan litosfir terlalu lambat dan terlalu dalam untuk diamati. Contohnya adalah lempeng India-Australia yang mendesak lempeng Eurasia, tercermin pada sesar Sumatera. Gerakannya tidak teramati tetapi hasilnya berupa Bukit-barisan dan seringnya terjadi gempa bumi di daerah ini.
06AUUntuk mengetahui bagaimana dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi batuan terdeformasi, terpuntir, terlipat dan atau terpatahkan, yang berlangsung jauh di bawah kerak bumi, dapat dipelajari dalam laboratorium. Percobaan dilakukan terhadap contoh batuan yang dibentuk sebagai silinder atau kubus.
Tegasan (Stress) dan Regangan (strain)
Pengaruh tegasan terhadap batuan tergantung pada cara bekerja atau sifat tegasannya dan sifat fisik batuan yang terkena tegasan. Ada dua bentuk stress :
  1. Stress uniform akan menekan dengan besaran yang sama dari segala arah. Dalam batuan dinamakanconfining stress karena setiap tubuh batuan dalam litosfir dibatasi oleh batuan lain di sekitarnya dan ditekan secara merata (uniform) oleh berat batuan di atasnya.
  2. Stress diferensial menekan tidak dari semua jurusan dengan besaran yang sama. Dalam sistem ortogonal dapat diuraikan menjadi stress utama, yang maksimum, yang menengah, dan yang paling kecil besarannya. Biasanya differential stress ini yang mendeformasi batuan dan dikenal 3 jenis diferrential stress, yaitu tensional stress, compressional stress dan shear stress.
Gambar 1. Deformasi batuan akibat berbagai bentuk stress. Panah menunjukkan arah tegasan utama (maximum stress).
  1. Tensional stress, arahnya berlawanan pada satu bidang, dan sifatnya menarik (stretch) batuan.
  2. Compressional stress, arahnya berhadapan, memampatkan atau menekan batuan.
  3. Shear stress, bekerja berlawanan arah, tidak dalam satu bidang, yang menyebabkan terjadinya pergeseran dan translasi.
Uniform atau differential stress yang menyebabkan terdeformasinya litosfir diakibatkan oleh gaya-gaya tektonik yang bekerja sepanjang waktu. Batuan yang terkena stress akan mengalami regangan atau perubahan bentuk dan atau volume dalam keadaan padat yang disebut strain atau regangan.
Tahap deformasi
Bila batuan mengalami penambahan stress akan terdeformasi melalui 3 tahap secara berurutan :