468x60 Ads

29
Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

STUDY GEOLOGI LAPANGAN

0 komentar






LAPORAN STUDY GEOLOGI LAPANGAN

156961_116048551799269_100001823757028_101463_1930419_n.jpg


DISUSUN OLEH:
NAMA            : GISKA DEOVELWAN
NPM               : 1103028
PRODI            : Teknik Eksplorasi Produksi Migas


LABORATORIUM KEBUMIAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2011/2012



KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugrah-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Karunia-Nya merupakan inspirasi yang tak terperi dalam penyelesaian laporan
            Sebagai pegangan ilmu dalam Laporan Study Geologi Lapangan . Kami banyak mencari materi yang harus di pelajari lebih dalam,Oleh karena itu saya selaku penulis banyak melakukan pencarian data mengenai lebih dalam ilmu Geologi Struktur yang disajikan dalam makalah ini.
            Pada kesempatan ini, saya selaku penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Budhi Kuswan Susilo,S.T.,M.t. yang telah  banyak memberikan kami materi. Saya pun berbahagia seandainya mahasiswa Akamigas  semakin antusias mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi dalam dunia perminyakan.
            Saya selaku penulis  memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam bentuk penyajian maupun dalam bentuk ilmiah yang saya sajikan dan meminta kepada semua pihak agar memberikan kritik dan sarannya, guna menyempurnakan laporan  ini. Saya berharap ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i Akamigas khususnya bagi jurusan Teknik Eksplorasi dan Produksi Migas.
                
                                               Palembang, 7 juli 2012

Giska deovelwan


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN  
                1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….
                1.2 Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Lokasi 1………………………………………………………………………..
3.2 Lokasi 2………………………………………………………………………..
3.3 Lokasi 3…………………………………………………………………………
3.4 Lokasi 4…………………………………………………………………………
3.5 Lokasi 5…………………………………………………………………………
BAB IV KESI MPULAN DAN SARAN
                4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..
                4.2 Saran…………………………………………………………………………….
LAMPIRAN……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..













BAB I
PENDAHULUAN






                                                                                       













BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

v  Geologi  adalah Ilmu yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya.
Geologiwan telah membantu dalam menentukan umur bumi yang diperkirakan sekitar 4.5 miliar (4.5x109) tahun, dan menentukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak di atas mantel yang setengah cair (astenosfir) melalui proses yang sering disebut tektonik lempeng. Geologiwan membantu menemukan dan mengatur sumber daya alam yang ada di bumi, seperti minyak bumi, batu bara, dan juga metal seperti besi, tembaga, dan uranium serta mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomi, seperti asbestos, perlit, mika, fosfat, zeolit, tanah liat,pumis, kuarsa, dan silika, dan juga elemen lainnya seperti belerang, klorin, dan helium.

                Petrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang batuan pembentuk lapisan bumi. Petrologi terbagi menjadi dua bagian yaitu petrografi dan petrogenesis. Petrografi mempelajari tentang sifat-sifat batuan baik dari sifat batuan dan mineralnya. Sedangkan petrogenesis mempelajari tentang terbentuknya batuan atau genesanya.
 







1.1  Tujuan dan Manfaat

Tujuan:
§  Agar bisa mengetahui bentuk morfolgi rawa, system sungai dan bantaran banjir
§  Agar bisa mengetahui variasi jenis batuan
§  Agar bisa mengetahui potensi adanya minyak dan gas serta batubara dan resistansi batuan
§  Agar bisa mengetahui factor endogen dan eksogen
§  Agar bisa mengetahui bentuk deformasi:strukur geologi
Manfaat :
§  Dapat mengetahui morfologi daerah yang kami kunjungi
§  Dapat melihat singkapan pada daerah yang kami kunjungi
§  Dapat menentukan strike dan dip pada lokasi yang kami kunjungi
§  Dapat melihat perlapisan yang ada pada daerah yang di kunjungi










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA





                                                    










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


HASIL PEMBENTUKAN MASA PRAKAMBRIUM

Berdasarkan hasil penanggalan Radiometri menunjukan bahwa Bumi berumur 4.570 Juta tahun. Proses pembentukan singkapan batuan penyusun kerak bumi sudah berlangsung sejak masa prakambrium sekitar 4.500 jutah tahun sampai 280 juta tahun lalu yang dimulai pada masa Hadean, berlanju ke masa Arkeozoikum serta masa Proterozoikum hingga saat ini.

A.        Masa Prakambrium
Masa prakambrium berlangsung sekitar 4.500 juta tahun lalu dan diperkirakan berakhir sekitar 280 juta tahun lalu. Masa ini berlangsung dalam tiga tahapan masa yang sangat berperan dalam sejarah pembentukan bumi yakni masa Hadean, Arkeozoikum dan Proterozoikum.
a.     Masa Hadean
Masa ini berlangsung sekitar 4.500 juta tahun sampai 3.800 juta tahun yang lalu. Fase awal pembentukan singkapan batuan penyusun kerak bumi berlangasung pada masa ini hal ini di tandai dengan ditemukannya mineral Zircon yang di perkirakan berumur 4.400 juta tahun.

b.     Masa Arkeozoikum
Masa ini diperkirakan berumur 3.800 juta tahun hingga 2.500 juta tahun lalu.Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.

c.     Masa Proterozoikum
Masa Proterozoikum berlangsung sekitar 2.500 juta tahun sampai 630 juta tahun yang lalu. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.

Gambar 1. Rentangan Waktu Geologi pada Masa Prakambrium

B.        Batuan atau Singkapan Batuan Hasil Pembentukan Masa Prakambrium
Pada umumnya batuan atau singkapan batuan hasil pembentukan dari masa prakmbrium yang tersingkap sampai saat ini dapat kita jumpai dalam bentuk Craton, Shield, Platform dan Basement.
a.       Craton
Craton merupakanbagian yang tua dan stabil dari litosfer kontinen. Seiringsiklus penggabungan dan rifting benua, cratons umumnya ditemukan di lempengtektonik interior yang terdiri dari batuan dasar kristal kuno, yang dicakup olehbatuan sedimen yang lebih muda. Craton memiliki kerak tebal dan litosfermendalam yang memanjang beberapa ratus kilometer ke dalam mantel bumi. Cratondapat digambarkan sebagai sebuah perisai untuk membedakan bagian stabil darikerak benua dari daerah yang lebih aktif dan tidak stabil secara geologi.



SISTEM SUNGAI


Sistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir. Batas geografis dimana seluruh air yang ada di suatu wilayah disebut sebagai watershed atau drainage basin. Dalam satu watershed terdapat beberapa alur sungai kecil-kecil yang disebut sebagai cabang-cabang sungai (tributaries) yang mengalirkan air ke alur sungai yang lebih besar (principal stream).
Sistem pengaliran sungai dalam suatu watershed dapat dipisah-pisahkan berdasarkan ukuran alur sungainya dan dikenal sebagai stream ordering. Order pertama dari pengaliran sungai adalah alur sungai yang ukurannya paling kecil, sedangkan order kedua adalah alur sungai yang hanya memiliki cabang-cabang sungai dari order pertama sebagai cabang sungainya. Order ke tiga adalah alur sungai yang hanya memiliki cabang-cabang sungai dari alur sungai order pertama dan atau order kedua. Secara umum, sungai yang mempunyai order yang lebih tinggi akan mempunyai batas pemisah air (watershed) yang lebih luas dan sudah barang tentu akan membawa air permukaan yang lebih banyak. Topografi yang tinggi umumnya memiliki batas pemisah air yang memisahkan arah aliran air runoff ke dalam cekungan yang berbeda didasarkan atas orientasi dari kemiringan lerengnya. Salah satu yang mengendalikan jumlah air yang berada dalam sungai di setiap lokasi adalah luas areal permukaan yang terdapat di dalam drainage basin tersebut dan hal ini merupakan fungsi dari batas pemisah pengaliran.
Sistem sungai mulai dari hulu kemudian kearah hilir hingga ke laut, yaitu mulai sumbernya di pegunungan kemudian mengalir melalui anak-anak cabangnya menuju ke saluran-saluran utama (tributary channel) yang pada akhirnya ke sungai induknya untuk menuju ke arah laut. Sungai ternyata merupakan media yang mampu mengangkut sejumlah besar bahan yang terbentuk sebagai akibat proses pelapukan batuan. Banyaknya bahan yang diangkut ditentukan oleh faktor iklim dan tatanan geologi dari suatu wilayah. Meskipun bahan-bahan yang diangkut oleh sungai berasal antara lain dari hasil penorehan yang dilakukan sungai itu sendiri, tetapi ternyata yang jumlahnya paling besar adalah yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan. Proses pelapukan ternyata menghasilkan sejumlah besar bahan yang siap untuk diangkut baik oleh sungai maupun oleh cara lain seperti gerak tanah, dan atau air-tanah.
Material-material hasil pelapukan dan erosi diangkut oleh air sungai dan diendapkan sebagai sedimen. Aktivitas sungai yang mengalir di daratan akan meng-erosi dan merubah bentuk bentuk bentangalam. Proses-proses erosi dan pembentukan alur-alur sungai merupakan agen di dalam perubahan bentuk  bentang alam







PENGERTIAN BATUBARA



batu bara: adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarah yang berubah bentuk yang awalnya berakumulasi di rawa dan lahan gambut. Definisi Batu bara adalah bahan bakar fosil. Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batu bara.
Penimbunan lanau dan sedimen lainnya, bersama dengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagai pergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambut yang seringkali sampai ke kedalaman yang sangat dalam. Dengan penimbunan tersebut, material tumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebut menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses perubahan fisika dan kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudian batu bara.
Pembentukan batu bara dimulai sejak Carboniferous Period (Periode Pembentukan Karbon atau Batu Bara) – dikenal sebagai zaman batu bara pertama – yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Mutu dari setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik’. Proses awalnya gambut berubah menjadi lignite (batu bara muda) atau ‘brown coal (batu bara coklat)' – Ini adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah.

Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batu bara muda agak lembut dan warnanya bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklat-coklatan. Mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, batu bara muda mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batu bara muda menjadi batu bara ‘sub-bitumen’.

Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanya lebih hitam dan membentuk ‘bitumen’ atau ‘antrasit’. Dalam kondisi yang tepat, penigkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga membentuk antrasit.

Jenis-jenis Batu Bara 
Tingkat perubahan yang dialami batu bara, dari gambut sampai menjadi antrasit – disebut sebagai pengarangan – memiliki hubungan yang penting dan hubungan tersebut disebut sebagai  ‘tingkat mutu’ batu bara. Batu bara dengan mutu yang rendah, seperti batu bara muda dan sub-bitumen biasanya lebih lembut dengan materi yang  rapuh dan berwarna suram seperti tanah. 

Baru bara muda memilih tingkat kelembaban yang tinggi dan kandungan karbon yang rendah, dan dengan demikian kandungan energinya rendah. Batu baradengan mutu yang lebih tinggi umumnya lebih keras dan kuat dan seringkali berwarna hitam cemerlang seperti kaca. Batu bara dengan mutu yang lebih tinggi memiliki kandungan karbon yang lebih banyak, tingkat kelembaban yang lebih rendah dan menghasilkan energi yang lebih banyak. 

Antrasit adalah batu bara dengan mutu yang paling baik dan dengan demikian memiliki kandungan karbon dan energi yang lebih tinggi serta tingkat kelembaban yang lebih rendah (lihat diagram pada halaman 4).

Dimana Batu Bara Dapat Ditemukan 
Telah diperkirakan bahwa ada lebih dari 984 milyar ton cadangan batu bara di seluruh dunia (lihat definisi). Hal ini berarti ada cadangan batu bara yang cukup untuk menghidupi kita selama lebih dari 190 tahun (lihat grafik). Batu bara berada di seluruh dunia – batu bara dapat ditemukan di setiap daratan di lebih dari 70 negara, dengan cadangan terbanyak di AS, Rusia, China dan India.


Sumber Daya
Jumlah batu bara yang dapat ditemukan di suatu endapan atau tambang batu bara. Ini tidak termasuk kelayakan penambangan batu bara secara ekonomis. Tidak semua sumber daya batu bara dapat ditambang dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini.

Cadangan
Cadangan dapat ditentukan dalam hal cadangan yang telah terbukti (atau terukur) dan cadangan yang diperkirakan (atau yang terindikasi). Cadangan yang diperkirakan dengan tingkat keyakinan yang lebih rendah daripada cadangan yang telah terbukti.

Cadangan yang telah terbukti
Cadangan-cadangan yang tidak hanya dipertimbangkan untuk sekedar dapat ditambang namun juga dapat ditambang secara ekonomis. Hal ini berarti bahwa mereka mempertimbangkan teknologi pertambangan saat ini yang dapat digunakan dan tingkat ekonomis dari penambangan batu bara.

Dengan demikian cadangan-cadangan yang telah terbukti akan berubah sesuai dengan harga batu bara; jika harga batu bara turun, maka cadangan yang telah terbukti akan berkurang.











B. Pengertian Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan ( Pettijohn, 1975 ).
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% ( Pettijohn, 1975 )..

Berdasarkan ada tidaknya proses transportasi dari batuan sedimen dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1. Batuan Sedimen Klastik; Yaitu batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain. Kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya mengalami diagenesa.
2. Batuan Sedimen Non Klastik; Yaitu batuan sedimen yang tidak mengalami proses transportasi. Pembentukannya adalah kimiawi dan organis.
Sifat – sifat utama batuan sedimen :
1.      Adanya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang menandakan adanya proses sedimentasi.
2.      Sifat klastik yang menandakan bahwa butir-butir pernah lepas, terutama           pada golongan detritus.Sifat jejak adanya bekas-bekas tanda kehidupan (fosil).
3.      Jika bersifat hablur, selalu monomineralik, misalnya : gypsum, kalsit, dolomite dan rijing.
PENGUKURAN STRIKE
Prosedur untuk mendapatkan data strike adalah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Arahkan lengan pembidik kompas kea rah azimuth (sebelum gunakan right hand rule dalam penentuan arah azimuth)
2.      Perhatikan posisi pada kondisi kompas terhadap bidang miring tersebut
3.      Tempelkan kompas pada bidang miring tersebut (yang menempel adalah sisi east)
4.      Horisontalkan level (nivo) mata sapi dengan memasukkan gelembung ke lingkaran di dalam level
5.      Setelah horizontal, buat garis yang menandakan sebagai garis strike (strikeline)
6.      Tekan pin pengunci
7.      Baca azimuth yang ditunjukkan jarum magnet untuk mendapatkan data strike. Misalnya 125 derajat east.
8.      Catat data dengan notasi yang tepat, missal notasi azimuth N125
PENGUKURAN DIP
Prosedur untuk mendapatkan data dip angle menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Perhatikan garis yang dibuat ketika mengukur strike
2.      Letakkan kompas tipe brunton pada posisi tegak lurus terhadap garis tersebut. Tempelkan sisi west.
3.      Perhatikan pada kondisi kompas terhadap bidang miring tersebut
4.      Gerakkan penggerak calorimeter yang berada dibagian bawah kompas tersebut sampai gelembung tepat ditengah level klinometer
5.      Selanjutnya pembacaan data dip angle dalam derajat. Missal terbaca 65 derajat
6.      Catat melanjutkan data strike sehingga diperoleh, misal N125 serajat E /65 derajat
Prosedur untuk mandapatkan data dip direction menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1.                                                            Perhatikan garis yang dibuat ketika mengukur strik
2.               Tempelkan bagian sisi belakang kompas sehingga lengan penunjuk menunjuk azimuth. Pada posisi ini antara garis strike dan lengan pembidik adalah tegak lurus.
Baca jarum magnet serada pada kwadran yang mana, missal NE, SE, SW atau NW. kita tentukan misalnya tercatat kea rah SW.Catat data tersebut melanjutkan data strike dan dip angle


















BAB III
PEMBAHASAN




                               







BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Lokasi 1
LP-01 Gerbang KTM (Kota Terpadu Mandiri indralaya)

Untuk lapangan yang pertama kali yang kami kunjungi adalah gerbang KTM yang mana pada daerah ini memiliki bentuk morfologi yang landai di sini rawanya terbatas maka air nya pun terbatas,maka bakteri yang hidup di daerah ini juga terbatas dan airnya juga asam
Daerah rawa (suam) di sebut juga dengan flood plain dan PH air di gerbang ini KTM adalah 4.fungsi rawa adalah sebagai reservoir apabila banjir maka luapan air dapat tertampung.di rawa pun juga dapat terjadi autotono sedimen (material pembentuk batuan batu bara) pohon-pohon yang dulunya tumbuh di di daerah tersebut mati dan terendapkan dengan waktu yang lama,terjadilah proses pematangan dan membentuk batuan batu bara.

  
                          

Nama daerah yang sedikit memiliki kandungan oksigen adalah anoksik.
 salah satu sebab mengapa tanah dapat menjadi asam karena banyaknya kndungan fe2s (pirit)



3.2 Lokasi 2
LP-02 Desa Arahan

Daerah selanjutnya yang kami kunjungi adalah daerah arahan di sana kami melihat adanya perlapisan pada batuan yang menyebabkan terjadinya singkapan
Singkapan adalah: kenampakan batuan pada lapisan luar bumi yng dapat di lihat dgn mata telanjang.
Pada lokasi ini kami melihat perlapisan batuan yang mana lapisannya paling bawah adalah:
1.      sand stone
2.      lempung
3.      clay
4.      humus
di daerah ini pun setiap dari perlapisan memiliki tingkat kekerasan yang berbeda-beda dan ukuran butirannya pun juga berbeda.
Strikenya: 116o east
Dip          : 24,8o west

Di sana juga kmi mencoba mendeterminasikan batu pasir
            strukturnya : un stratified
Teksturnya : terpilah baik
Derajat pembundarannya : sub angular
Untuk ukuran butirnya dapat di lihat dari skala went wort 1/16-1/18
Dan komposisi mineranya : very fine sand

Pada perlapisan batuan sedimen kami melihat celah-celah,dan di antara celah-celah tersebut kami menemukan noodle fe.
Noodle fe bentuknya bulat,dan cara terjadinya akibat proses genesis dan fe nya atau kandungan besinya saling mengikat satu sama lain.
Di sni juga kami dapat melihat bagian tanah yang paling atas,yang berwarna hitam.warna hitam itu bukanlah akibat dari pembakaran liar,melainkan humus pada tanah.yang mana humus tersebut sangat penting bagi dunia tambang.

Lapisan sediment                                                   Noodle fe
    





3.3 Lokasi 3
LP-03  Banjar Sari

Daerah selanjutnya yang kami datangi adalah daerah banjar sari.
Pada daerah sebelumnya di daerah arahan strukturnya di darah arahan mengarah ke daerah banjar sari yang menunjukkan adanya anticline.Pada daerah ini terdapat singkapan batu bara yang mana di atas batu bara tidak terdapat batuan sedimen yang tidak jelas sedangkan di sungai lematang tidak terdapat sama sekali batuan sedimen,karena tererosi oleh aliran air yang deras.

            Pada bidang in kami juga mengukur Strike :  Nort 165o east Dip : 41o west
Batu bara yang berasal dari daerah ini relatif bersal dari fosil-fosil tumbuhan kami di sini mencoba membela batu bara dan melihat isi pada batuan tersebut,dan kami menemukan seperti getah namun sudah dalam bentuk kristal,yang mana getah itu memang berasal dari getah tumbuhan yang contohnya seperti getah pohon damar.

            Batu bara yang berasal dari daerah ini dapat di katagorikan batu bara yang masih sangat mudah,yang dapat di lihat dari warnanya yang coklat muda,dan kandungan kalori nya pun masih sangat rendah dan masih perlu waktu yang lama agar batu bara tersebut dapat di jual dengan harga yang tinggi.





Banjar Sari
   





3.4 Lokasi 4
LP-04  Desa Kebur
Daerah ke empat yang kami kunjungi pada hari ini adalah desa kebur di desa ini kami akan melihat sistem sungai yang pada pada desa ini
River site : ( pinggiran sungai )
Sistem sungainya berkelok-kelok.tebing ini merupakan gerusan,ada cekungan,dan di tengah-tengah sungai terdapat seperti sebuah pulau yang di namakan dengan point bar.kelokan-kelokan pada sungai akan terus berkembang secara alami.


 

Pada perubahan ini terdapat dua tenaga yang mampu menjadi faktor utama yaitu:
  1. Eksogen : Tenaga yang berasal dari permukaan bumi
  2. Endogen : Tenaga yang berasal dari dalam bumi




3.5 Lokasi 5
LP-05 Desa Tanjung Sirih

Lokasi yang terakhir yang kamu kunjungi pada study lapangan geologi ini adalah desa tanjung sirih tidak terasa dari lokasi pertama sampai dengan lokasi terakhir secara perlahan kami mulai berada di daerah yang morfologinya 176 M di atas permukaan laut.singkapan yang terdapat di tempat ini bukanlah singkapan batu bara atau pun singkapan batuab sedimen,melainkan singkapan batuan Seal
Atuan seal apabila dia kering,maka batuan ini akan sangat keras,namun ketika batuan ini terkena air atau terendam maka batuan seal ini secara perlahan akan mulai melebut dan terlepas seperti lapisan-lapisan.
            Dalam dua tahnun singkapan pada batu seal sudah berkurang dan tidak jelas lagi.tidak hanya seal,di daerah tanjung sirih ini juga banyak terdapat boulder.
Semakin ke hulu maka boulder yang akan anda temui maka akan semakin besar.boulder adalah batuan-batuan besar yang berasal dari pegunungan yang tererosi oleh banjir.cara terjadi boulder pun ada  yaitu
Ø  Andesit
Ø  Konglomerat.
Mengapa air pada sungai musi keruh dan tidak jernih karena di sunya musi bnyak mengandung sedimen yang lanai

 

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

  1. Morfologi dari lokasi pertama sampai dengan lokasi terakhir mengalami morfologi yang landai ( naik turun )
  2. Lokasi terakir di daerah banjar sari merupakan lokasi yang paling tinggi dengan ketinggian 176 M
  3. Terdapat singkapan batu bara yang masih mudah yang berada di atas sungai lematang yang berada di desa banjar sari
4.      Dari morfolgi sungai yang ada pada lapangan yang telah dikunjungi umumnya system sungainya adalah berkelok
SARAN

1.      Waktunya terlalu singkat
2.      Mahasiswa yang ikut terlalu banyak sehingga susah untuk mendengar kan suara dari narasumber










LAMPIRAN




                               













Gerbang KTM





Desa Arahan



Banjar Sari



Kebur


Desa Tanjung Sirih






DAFTAR PUSTAKA




                               








sumber : deovell.blogspot.com